Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengungkapkan keprihatinan atas tingginya biaya regulasi yang harus ditanggung oleh operator telekomunikasi. Mereka meminta pemerintah untuk memperlakukan semua pelaku industri secara adil dengan aturan yang serupa dan transparan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum ATSI, Dian Siswarini, dalam acara konferensi pers di Jakarta. Ia menekankan pentingnya keadilan dalam pengenaan biaya regulasi agar tidak hanya memberatkan pihak tertentu dalam industri.
Dian mengingatkan bahwa ekosistem digital saat ini melibatkan lebih dari sekadar telekomunikasi, termasuk platform over the top (OTT) yang belum dikenakan biaya serupa. Hal ini menjadi masalah, mengingat manfaat yang mereka terima begitu besar.
Regulatory Charge dan Dampaknya bagi Operator Telekomunikasi
Regulatory charge adalah biaya yang harus dibayar oleh operator seluler dan mencakup berbagai komponen, seperti biaya penggunaan frekuensi. Saat ini, biaya ini mencapai antara 12-14 persen dari total pendapatan kotor operator, dan dianggap sangat tinggi.
Dian menyarankan agar pemerintah melakukan evaluasi ulang terhadap aturan ini. Menurutnya, jika industri telekomunikasi mendapat kesempatan untuk berkembang lebih baik, tidak hanya operator yang diuntungkan tetapi juga negara melalui pajak yang lebih besar.
Saat ini, operator telekomunikasi merasa menjadi satu-satunya pihak yang terbebani biaya regulasi. Ini menjadikan mereka terpaksa bersaing dalam situasi yang tidak seimbang dengan pemain lain dalam ekosistem digital.
Dian percaya bahwa keberlanjutan industri telekomunikasi sangat penting. Jika semua pemain dalam sektor ini dikenakan regulasi yang setara, maka hal ini akan menciptakan ekosistem yang lebih sehat untuk semua pihak.
Melalui pendekatan yang lebih adil terhadap biaya regulasi, Dian optimis bahwa masyarakat akan mendapatkan layanan internet yang lebih baik dan dapat mengakses informasi dengan lebih mudah. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pentingnya Keadilan dalam Regulasi Sektor Digital
Keadilan dalam regulasi sangat penting untuk menciptakan persaingan yang sehat. Ketika satu pihak dibebani biaya yang lebih berat, sementara yang lain tidak, hal ini menghambat pertumbuhan industri secara keseluruhan.
Dian menunjukkan bahwa dengan semangat keadilan, kesetaraan dapat tercipta di seluruh sektor. Ini tidak hanya akan menguntungkan operator, tetapi juga dapat memberi manfaat bagi konsumen yang menginginkan layanan berkualitas.
Ketidakadilan dalam pengenaan biaya ini dapat mendorong operator untuk berinvestasi lebih sedikit dalam pembangunan infrastruktur. Akibatnya, masyarakat yang seharusnya mendapatkan layanan lebih baik akan dirugikan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan suara dari pelaku industri. Jika diabaikan, suara mereka dapat mempengaruhi perkembangan sektor telekomunikasi di Indonesia.
Di sisi lain, Dian meyakini diskusi mengenai regulasi akan berdampak positif jika dijalankan secara terbuka. Kesempatan untuk berdialog dan berbagi pandangan ini diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Harapan untuk Masa Depan Industri Telekomunikasi
Masyarakat Indonesia berharap agar industri telekomunikasi dapat terus berkembang. Dengan adanya regulasi yang adil, para operator akan lebih mampu untuk meningkatkan kualitas layanan mereka.
Dian menambahkan bahwa, jika situasi ini dapat tertangani dengan baik, ke depannya sektor telekomunikasi di Indonesia akan semakin maju. Pemerintah pun diharapkan dapat lebih mendengarkan aspirasi dari para pelaku industri.
Tidak hanya itu, dengan adanya perbaikan dalam regulasi, kualitas layanan akan meningkat. Ini akan mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan penting di era digital.
Adanya kondisi yang lebih menguntungkan bagi semua pemain juga akan menarik investasi ke sektor telekomunikasi. Investasi ini diperlukan untuk memperkuat infrastruktur dan meningkatkan jangkauan layanan ke daerah-daerah yang masih kurang terlayani.
Ketika semua pihak dapat berperan secara adil, maka industri akan terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Harapan dari Dian dan pelaku industri lainnya adalah untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk sektor telekomunikasi di Indonesia.











