Konglomerasi bisnis yang dipimpin oleh miliarder Malaysia, Lim Kok Thay, yaitu Genting Group, mengambil langkah besar dengan mengakuisisi seluruh saham Genting Malaysia. Total nilai transaksi ini mencapai 6,7 miliar ringgit atau setara dengan 1,6 miliar dolar AS, yang kira-kira berjumlah 26,5 triliun rupiah.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat konsolidasi bisnis kasino dan perhotelan yang dikelola oleh Genting Group secara global. Dengan langkah ini, diharapkan akan ada penguatan dalam struktur keuangan dan dukungan untuk proyek-proyek mendatang.
Berdasarkan pengajuan resmi yang diterima oleh Bursa Malaysia, rencana akuisisi melibatkan sekitar 2,9 miliar saham atau sebanyak 50,6% dari total saham Genting Malaysia. Transaksi ini akan dilakukan dengan harga tunai 2,35 ringgit per saham, dan setelah akuisisi rampung, Genting Malaysia akan dihentikan dari perdagangan publik di bursa saham.
Pada saat yang sama, reaksi pasar menunjukkan kenaikan signifikan pada saham Genting Malaysia, yang melonjak sebesar 8,9%. Sebagai induk perusahaan, saham Genting Group juga mencatat kenaikan 3,9% selama sesi perdagangan yang berlangsung di Kuala Lumpur.
Pembiayaan untuk akuisisi ini akan berasal dari kombinasi pinjaman dan dana internal yang dimiliki oleh perusahaan, meski hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai jadwal penyelesaian transaksi tersebut.
Pentingnya Akuisisi untuk Penguatan Posisi Keuangan Genting Group
Kepemilikan penuh atas Genting Malaysia dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkokoh posisi keuangan Genting Group. Hal ini juga akan mendukung pendanaan proyek-proyek besar masa depan, termasuk kasino baru yang direncanakan senilai 5,5 miliar dolar AS di Queens, New York, yang menunggu lisensi permainan.
Genting Group telah memperluas jangkauannya di pasar Amerika Serikat, saat ini sudah mengelola beberapa kasino di New York dan Las Vegas. Dengan langkah ini, perusahaan berharap mampu menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan pendapatannya di pasar internasional.
Pada bulan Februari, Lim Kok Thay membuat keputusan untuk mundur dari posisi CEO setelah dua dekade memimpin, meskipun ia masih menjabat sebagai ketua eksekutif. Perubahan ini dilakukan di tengah tantangan yang dihadapi oleh bisnis kasino, termasuk penurunan kontribusi dari pasar Singapura dan AS.
Dalam laporan terakhir untuk tahun 2024, laba bersih perusahaan mengalami penurunan 11%, mencapai 2 miliar ringgit dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan adanya tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan, dan akuisisi ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Transisi kepemimpinan ini juga merupakan bagian dari rencana suksesi yang lebih besar di Genting Group, sebuah konglomerat yang didirikan pada tahun 1965 oleh mendiang Lim Goh Tong, ayah dari Lim Kok Thay. Ia dikenal sebagai pelopor dalam mengembangkan resor kasino yang terletak di puncak Gunung Genting Highlands.
Ekspansi dan Diversifikasi Usaha Genting Group
Genting Group dikenal tidak hanya sebagai pemain utama di industri kasino dan perjudian, tetapi juga memiliki kepentingan di berbagai sektor seperti energi, pembangkit listrik, properti, ilmu hayati, dan bioteknologi. Hal ini menjadikan perusahaan ini sangat diversifikasi dalam portofolio usahanya.
Expansi di bidang energi dan teknologi menunjukkan komitmen Genting untuk menjawab tantangan dan perubahan di pasar global. Dengan investasi strategis di sektor-sektor baru, Genting berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada bisnis kasino yang telah mengalami fluktuasi.
Lim Kok Thay, yang tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar 1,8 miliar dolar AS, merupakan salah satu individu terkaya di Malaysia. Di bawah kepemimpinannya, Genting Group telah berhasil meluncurkan berbagai inisiatif baru untuk memperluas pasar.
Salah satu proyek besar yang dikelola oleh Genting adalah Resorts World Sentosa di Singapura, yang telah menerima investasi sekitar 6,8 miliar dolar AS. Proyek ini mencakup penambahan 700 kamar hotel dan wahana taman hiburan baru, yang berpotensi menarik lebih banyak wisatawan.
Keberhasilan dalam sektor hiburan dan pariwisata menjadi sangat penting dalam strategi Genting untuk mempertahankan posisinya di pasar yang kompetitif. Dengan penggunaan dana yang bijaksana, mereka berharap dapat melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan bagi Genting Group
Tantangan terbesar bagi Genting Group adalah beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam industri permainan dan pariwisata. Dengan banyaknya pilihan yang tersedia bagi konsumen saat ini, perusahaan harus memastikan bahwa mereka menawarkan pengalaman yang unik dan menarik.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, inovasi menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang. Genting harus terus berinvestasi dalam teknologi dan pengalaman pelanggan untuk memastikan loyalitas dari pelanggan mereka. Upaya ini akan membantu mengurangi dampak negatif dari faktor eksternal.
Peluang untuk ekspansi juga ada, terutama di pasar baru yang sedang berkembang. Ada potensi besar di Asia dan kawasan lain yang dapat dimanfaatkan oleh Genting Group, asalkan mereka dapat menerapkan strategi yang adaptif.
Dari segi regulasi, Genting juga harus tetap waspada terhadap kebijakan baru yang dapat mempengaruhi operasional dan pendapatan mereka. Oleh karena itu, hubungan yang baik dengan pemerintah dan pihak berwenang sangat penting untuk keberlangsungan usaha jangka panjang.
Dengan prospek yang menjanjikan di masa depan, Genting Group harus tetap fokus pada strategi jangka panjang untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan pelanggan. Ini termasuk berinvestasi dalam keberlanjutan dan tanggung jawab sosial untuk memperkuat reputasi mereka di mata masyarakat.











