Pemerintah Indonesia telah merencanakan program diskon tiket pesawat untuk merangsang perjalanan domestik pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat menjelang momen perayaan tersebut.
Diskon yang ditawarkan bukan hanya untuk tiket pesawat, tetapi juga untuk transportasi lain, sebagai bagian dari rencana stimulus yang lebih luas. Langkah ini bertujuan untuk memicu pertumbuhan ekonomi di sektor transportasi.
Beberapa kebijakan baru ini mencakup pengurangan tarif yang akan membuat harga tiket pesawat lebih terjangkau. Pemerintah yakin bahwa program ini akan meningkatkan jumlah penumpang dan membuat liburan lebih menyenangkan bagi masyarakat.
Kebijakan Diskon Tiket Pesawat yang Diberlakukan
Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah sebesar 6 persen. Hal ini berarti penumpang hanya perlu membayar PPN sebesar 5 persen, sehingga mengurangi beban biaya tiket secara keseluruhan.
Selain itu, diskon untuk fuel surcharge juga diterapkan, dengan pengurangan sebesar 2 persen untuk pesawat jet dan 20 persen untuk pesawat propeller. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong maskapai untuk menurunkan harga tiket mereka.
Pemotongan biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan biaya pelayanan lainnya juga diterapkan sebesar 50 persen. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat bepergian terasa lebih terjangkau bagi masyarakat.
Kemudian, pemerintah juga telah mengumumkan penurunan harga avtur sebesar 10 persen di 37 bandara yang ada di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat turut menstimulasi penurunan harga tiket pesawat yang ditawarkan oleh perusahaan penerbangan.
Dari semua kebijakan ini, diperkirakan harga tiket pesawat dapat turun hingga 13-14 persen menjelang libur akhir tahun. Rencana ini tentu saja memberikan harapan bagi masyarakat yang ingin menghabiskan waktu liburan di berbagai destinasi wisata.
Program Diskon Bagi Transportasi Lainnya
Pemerintah tidak hanya fokus pada transportasi udara, tetapi juga memberikan diskon untuk moda transportasi lainnya. Tiket kereta api akan diberikan potongan sebesar 30 persen dari tarif normal, sehingga masyarakat bisa memilih alternatif yang lebih hemat.
Sementara itu, untuk angkutan laut, diskon sebesar 20 persen dari tarif dasar juga telah ditetapkan. Hal ini memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat untuk bepergian ke berbagai pulau di Indonesia.
Kebijakan diskon ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memfasilitasi mobilitas masyarakat selama periode liburan. Dengan biaya transportasi yang lebih rendah, diharapkan masyarakat lebih terdorong untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang selama ini sulit dijangkau.
Dukungan ini juga bertujuan untuk mendukung industri pariwisata, yang sangat bergantung pada jumlah wisatawan. Kemudahan dalam akses transportasi dipastikan akan meningkatkan aktivitas ekonomi di destinasi wisata yang ada.
Pemerintah berharap kebijakan ini dapat memberikan angin segar bagi sektor transportasi serta industri terkait lainnya, termasuk perhotelan dan kuliner, di daerah tujuan wisata.
Inisiatif Bantuan Langsung Tunai untuk Masyarakat
Dalam rangka membantu masyarakat, pemerintah juga meluncurkan program bantuan langsung tunai (BLT). Program ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat yang mungkin terdampak akibat pandemi.
BLT akan disalurkan kepada 35,04 juta keluarga penerima manfaat. Setiap keluarga akan menerima bantuan selama tiga bulan, yakni Oktober, November, dan Desember 2025.
Jumlah setiap bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp300 ribu per bulan, yang dapat dicairkan dalam satu kali pengambilan. Dengan demikian, keluarga penerima manfaat bisa memperoleh total Rp900 ribu dalam program bantuan ini.
Program ini diharapkan dapat memberikan tambahan modal bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan tersebut sangat penting mengingat waktu liburan seringkali mengakibatkan peningkatan pengeluaran bagi banyak keluarga.
Melalui program ini, pemerintah ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu, mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk merayakan liburan dengan lebih baik.











