Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan terkait kehadiran Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada November 2025. Purbaya menegaskan bahwa kehadiran Thomas merupakan keputusan yang sesuai dengan regulasi dan bagian dari upaya memperkuat koordinasi antara pemerintah dan otoritas moneter.
Merespons tuduhan adanya unsur politis, Purbaya dengan tegas membantahnya. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya kehadiran ini bertujuan untuk menyampaikan perspektif pemerintah dalam dinamika yang terjadi di bank sentral.
Thomas diharapkan dapat membawa suara pemerintah dalam rapat tersebut serta menambah sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Pentingnya Koordinasi Antara Pemerintah dan Bank Sentral
Kehadiran pejabat tinggi pemerintah dalam Rapat Dewan Gubernur sangat penting untuk menciptakan keselarasan antara kebijakan. Purbaya menyatakan bahwa ini merupakan langkah untuk memperkuat hubungan antara Kementerian Keuangan dan BI demi kepentingan publik.
Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu secara global, kolaborasi ini dinilai dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal menjadi semakin penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Purbaya menegaskan bahwa pemerintah perlu terlibat secara aktif dalam diskusi yang berkaitan dengan kebijakan suku bunga. Hal ini agar ada pemahaman bersama mengenai langkah-langkah yang diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Peran Wakil Menteri Keuangan dalam Kebijakan Fiskal
Wakil Menteri Keuangan diharapkan dapat menjadi perwakilan yang efektif dalam mengomunikasikan kebijakan fiskal. Dalam setiap Rapat Dewan Gubernur, penting bagi posisi ini untuk menjelaskan sudut pandang pemerintah mengenai berbagai isu yang dihadapi.
Purbaya mengungkapkan bahwa kehadiran Thomas merupakan upaya untuk menciptakan transparansi dan kolaborasi. Keputusan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pengaruh kebijakan fiskal dalam mendukung langkah-langkah yang diambil oleh BI.
Melalui perwakilan ini, diharapkan informasi fiskal yang relevan dapat disampaikan dan diintegrasikan dalam keputusan kebijakan, sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih komprehensif.
Implikasi Kebijakan untuk Stabilitas Makroekonomi
Rapat Dewan Gubernur bulan November ini tidak hanya berfokus pada pengambilan keputusan suku bunga, namun juga membahas langkah-langkah untuk meningkatkan stabilitas makroekonomi. Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan perlunya menjaga sinergi antara kebijakan untuk mengatasi tantangan yang ada.
BI berkomitmen untuk mengundang Menteri Keuangan dalam setiap rapat yang berkaitan dengan kebijakan fiskal. Langkah ini dapat memfasilitasi diskusi yang lebih mendalam mengenai berbagai keputusan yang berdampak langsung pada perekonomian.
Diharapkan dengan hadirnya Thomas dalam rapat, pemerintah dapat memberikan masukan yang konstruktif dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi. Langkah ini dirasa mampu berkontribusi pada penguatan ekonomi nasional yang lebih baik.










