Pengunduran diri seorang pejabat di sebuah perusahaan besar dapat menciptakan dampak signifikan dalam struktur organisasi. Hal ini juga menjadi perhatian bagi pemegang saham dan masyarakat luas terhadap kelangsungan perusahaan tersebut.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. baru-baru ini mengalami perubahan penting setelah Komisaris Independen, Yohanes Surya, mengajukan pengunduran diri. Pihak manajemen menegaskan bahwa langkah ini tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan.
Pihak manajemen menegaskan pentingnya langkah-langkah hukum yang sesuai untuk menangani surat pengunduran diri yang telah diterima. Proses selanjutnya tentu akan mengikuti ketentuan yang berlaku dan memastikan transisi yang mulus bagi perusahaan.
Pertemuan Pemegang Saham yang Akan Datang dan Agenda Penting
Dalam rangka menghadapi perubahan yang terjadi, PT Telkom telah mengumumkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada tanggal 12 Desember 2025. Rapat ini akan digelar secara daring dan merupakan kesempatan bagi pemegang saham untuk memberikan suara pada beberapa agenda penting.
Salah satu mata acara penting dalam RUPSLB ini adalah mengenai perubahan susunan pengurus perusahaan. Agenda ini menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk memastikan bahwa pengurus yang kompeten dapat melanjutkan visi dan misi PT Telkom ke depan.
Fokus utama dalam RUPSLB adalah pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity. Rencana ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada pengembangan infrastruktur telekomunikasi.
Rencana Pemisahan Bisnis dan Aset yang Kritikal
Rencana pemisahan ini tidak hanya sekadar pengalihan aset, tetapi juga merupakan bagian dari strategi transformasi yang lebih besar. Dalam tahap pertama, sebagian bisnis dan aset akan dialihkan kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom.
Pemegang saham perlu memberikan persetujuan terkait langkah ini, mengingat pentingnya untuk memastikan bahwa alokasikan sumber daya dilakukan secara efisien. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompetitif.
Pemisahan ini juga bertujuan untuk memfokuskan perhatian pada inovasi dan pengembangan layanan yang lebih baik bagi dua sektor yang berbeda, yaitu layanan ritel dan bisnis. Dengan demikian, setiap unit usaha dapat beroperasi dengan lebih optimal sesuai dengan kebutuhan pasar.
Perubahan Anggaran Dasar dan Rencana Kerja Perusahaan
Sebagai bagian dari agenda RUPSLB, perubahan anggaran dasar perusahaan juga akan dibahas. Persetujuan tersebut akan memberikan keleluasaan bagi manajemen dalam membuat keputusan yang cepat dan tepat untuk menghadapi perkembangan zaman.
Pendelegasian kewenangan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2026 juga akan menjadi topik utama. Hal ini penting agar Dewan Komisaris dapat mengambil keputusan strategis yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pengembangan perusahaan kedepannya.
Penting bagi pemegang saham untuk memahami rencana jangka panjang dan bagaimana rencana kerja ini dapat diimplementasikan secara efektif. Hal ini berperan dalam keberlangsungan bisnis dan juga dalam memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan.











