Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan bahwa isu terkait daya beli masyarakat yang disebut sebagai Rombongan Jarang Beli dan Rombongan Hanya Nanya adalah sebuah informasi yang tidak akurat. Dalam pandangannya, data yang dimiliki pemerintah menunjukkan adanya pergeseran perilaku konsumen dari berbelanja di toko fisik ke platform online.
Airlangga Hartarto mengekspresikan keyakinan bahwa faktor-faktor yang diangkat oleh pihak-pihak tertentu bisa menyesatkan masyarakat. Ia menekankan pentingnya melihat indikator-indikator yang lebih luas dalam memahami dinamika ekonomi saat ini.
Menurutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data yang menunjukkan pertumbuhan belanja masyarakat, khususnya di ranah marketplace. Hal ini menjadi bukti bahwa meskipun ada perubahan perilaku, angka konsumsi tetap menunjukkan tren positif.
Pergeseran Perilaku Konsumsi Masyarakat di Era Digital
Pergeseran dari belanja offline ke online adalah fenomena yang tak bisa dipandang sebelah mata. Data yang dirilis oleh BPS menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam transaksi di platform e-commerce selama dua tahun terakhir.
Airlangga mencatat bahwa belanja online telah meningkat secara drastis, khususnya di kategori produk seperti perawatan pribadi dan kosmetik. Kategori tersebut tumbuh mendekati 17 persen, yang menunjukkan bahwa masyarakat semakin mempercayai dan memilih berbelanja secara digital.
Dalam konteks ini, produk rumah tangga dan kantoran juga turut mengalami lonjakan, dengan angka mencengangkan mencapai Rp72,8 triliun dan pertumbuhan hingga 29,38 persen. Ini adalah sinyal bahwa ada adopsi teknologi yang semakin luas di kalangan konsumen.
Ekonomi digital telah menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya marketplace yang berkembang pesat, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dan kemudahan dalam berbelanja.
Airlangga juga menekankan perlunya adaptasi dari berbagai kalangan, termasuk pelaku industri yang perlu memahami perubahan ini agar dapat memanfaatkan peluang yang ada di pasar online.
Data Pertumbuhan Ekonomi dan Konsumsi Masyarakat
Airlangga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,12 persen year on year (yoy) di kuartal II 2025. Ini merupakan hasil yang membanggakan dan menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan global, perekonomian tetap menunjukkan daya tahan.
Ia menjelaskan bahwa konsumsi masyarakat menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan tersebut. Data yang tersedia menunjukkan bahwa transaksinya di retail online dan marketplace terus meningkat, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian.
Khususnya, pada kuartal kedua, kontribusi sektor konsumsi terlihat lebih mencolok. Ini menunjukkan bahwa masyarakat tetap berbelanja meskipun harus menghadapi ketidakpastian yang ada.
Saat memperbandingkan data transaksi, Airlangga menunjukkan perbandingan yang mencolok antara angka pada tahun 2018 dengan tahun 2024. Di mana transaksi e-commerce meningkat tajam dari 280 juta menjadi 3,24 miliar, sebuah pertumbuhan yang mengesankan.
Data ini tidak hanya mencerminkan efek positif dari digitalisasi tetapi juga menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap teknologi yang semakin maju.
Optimisme di Tengah Ketidakpastian Global
Di tengah berbagai tantangan global, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tetap optimis tentang masa depan ekonomi nasional. Ia berargumen bahwa daya beli masyarakat masih kuat, meskipun ada isu yang beredar mengenai pelemahan konsumsi.
Airlangga menyoroti kinerja keuangan beberapa perusahaan yang mengalami pertumbuhan positif di paruh pertama tahun 2025. Minimarket dan beberapa outlet besar mencatatkan pertumbuhan yang menunjukkan bahwa masyarakat tetap berkomitmen pada kebutuhan konsumsinya.
Kenaikan dalam laporan keuangan perusahaan yang disebutkan cukup signifikan, seperti pertumbuhan masing-masing perusahaan yang mencapai 4,99 persen hingga 12,87 persen. Ini merupakan indikator bahwa masyarakat masih memprioritaskan konsumsi di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
Ia berharap agar semua pihak dapat bersama-sama memanfaatkan momentum ini untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, sektor perekonomian diharapkan mampu tumbuh lebih stabil dan berkelanjutan.
Dengan informasi yang lebih faktual dan berbasis data, masyarakat diharapkan dapat memahami dinamika ekonomi yang terjadi secara lebih baik. Ini adalah tantangan yang memerlukan kerja sama dari semua stakeholder untuk bisa meraih hasil yang optimal bagi semua pihak.











