Badan Gizi Nasional (BGN) baru-baru ini mengungkapkan target ambisius untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan dapat menjangkau sekitar 50 juta penerima manfaat pada bulan September 2025. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat di Indonesia.
Program MBG sudah memiliki jejak yang signifikan dengan terbentuknya 3.338 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, program tersebut telah menjangkau sekitar 8,2 juta orang, dan diperkirakan akan terus berkembang pesat dalam waktu dekat.
Penerimaan manfaat dari program ini tidak hanya menunjukkan angka, tetapi juga merupakan langkah nyata menuju perubahan gizi masyarakat, terutama di daerah yang paling membutuhkan. Dengan banyaknya tenaga yang terlibat, sekitar 106 ribu orang, pelaksanaan program ini semakin potensial untuk memberikan dampak yang luas.
Proyeksi dan Rencana Strategis Program Makan Bergizi Gratis
Dadan menjelaskan bahwa dengan proyeksi jumlah penerima per SPPG, angka ini akan mencapai lebih dari 10 juta penerima manfaat dalam waktu dekat. Ia menuturkan, “Kalau masing-masing SPPG mampu menyentuh 3.000 orang, kami sangat optimis bisa mencapai target tersebut dalam beberapa hari ke depan.”
Program ini telah menjangkau 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.700 kecamatan di seluruh Indonesia dari total 7.200 kecamatan. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif ini tidak hanya bersifat lokal tetapi telah berhasil menembus hampir seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data yang ada, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan program ini sangat signifikan. Melibatkan 106 ribu orang, program ini dibantu oleh berbagai pihak untuk memastikan distribusi gizi yang merata dan tepat sasaran.
Perkembangan Penyerapan Anggaran dan Dampaknya
Mengenai anggaran, Dadan menyatakan bahwa penyerapan dana untuk program MBG telah melebihi estimasi semula. “Saat ini, penyerapannya sudah mencapai Rp7,9 triliun, padahal sebelumnya kami memperkirakan hingga Juli hanya sekitar Rp6 triliun,” ungkapnya.
BGN mengharapkan penyerapan anggaran akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan, dengan target penyerapan mencapai Rp3 triliun di bulan Agustus, sehingga totalnya menjadi Rp9 triliun. Proyeksi ini mencerminkan keseriusan dalam memberikan layanan yang berkualitas.
Pada bulan September, proyeksi penyerapan anggaran diperkirakan dapat mencapai Rp19 triliun, mengindikasikan tingginya minat dan kebutuhan masyarakat terhadap program ini. Hal ini menunjukkan kontribusi program dalam mendukung kesejahteraan masyarakat secara lebih luas.
Ambisi Jangka Panjang dan Target Akhir Tahun
Pada pengembangan program di bulan Oktober, Dadan memperkirakan jumlah penerima manfaat akan meningkat menjadi 72 juta orang, dengan penyerapan anggaran mencapai sekitar Rp37 triliun. Ini merupakan pencapaian penting yang menunjukkan bahwa program ini mendapatkan respons yang baik dari masyarakat.
Selain itu, proyeksi penerima manfaat di bulan November diperkirakan akan mencapai 75 juta orang, dengan total serapan anggaran sekitar Rp59 triliun. Data ini mencerminkan pertumbuhan yang pesat untuk program MBG dalam waktu relatif singkat.
Di akhir bulan Desember, target penyerapan diperkirakan mencapai Rp76 triliun dengan alokasi khusus untuk program MBG sebesar Rp52 triliun. Dadan menegaskan, “Kami masih memerlukan tambahan Rp24 triliun untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.”











