Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan pada hari Jumat, 22 Agustus 2025, dengan melemah sebesar 31,86 poin atau 0,40 persen, tutup di level 7.858. Kegiatan perdagangan yang berlangsung menghasilkan total transaksi sebesar Rp16,02 triliun dan volume saham yang diperdagangkan mencapai 41,66 miliar lembar.
Dalam satu minggu terakhir, IHSG mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut, yang menyebabkan total penurunan indeks hingga mencapai 0,91 persen. Penurunan ini menjadi perhatian investor yang memantau perkembangan pasar secara seksama.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, mengungkapkan bahwa perdagangan saham selama periode 18 hingga 22 Agustus lalu menunjukkan hasil yang bervariasi. Kapitalisasi pasar bursa juga mengalami penurunan sebesar 0,81 persen dari Rp14.247 triliun menjadi Rp14.131 triliun pada penutupan akhir pekan sebelumnya.
Performa dan Prediksi IHSG untuk Minggu Mendatang
Rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan, meningkat sebesar 10 persen dari 35,88 miliar menjadi 39,47 miliar lembar saham. Namun, rata-rata nilai transaksi harian justru mencatatkan penurunan sebesar 15,95 persen, yaitu dari Rp21,32 triliun menjadi Rp17,92 triliun.
Frekuensi transaksi harian juga menunjukkan peningkatan, di mana terjadi kenaikan sebesar 1,98 persen dari 2,08 juta kali transaksi menjadi 2,12 juta kali. Data ini mengindikasikan meski terjadi penurunan nilai dan kapitalisasi, minat transaksi di kalangan investor tetap ada.
Sementara itu, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp424,57 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, nilai jual bersih investor asing tercatat mencapai Rp52,441 triliun. Hal ini menunjukkan pergerakan yang dinamis dalam aliran investasi asing.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Pakar dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memperkirakan bahwa IHSG akan menunjukkan pergerakan yang campur aduk dan cenderung melemah pada Senin, 25 Agustus. Beliau menunjukkan level support di 7.785 dan resistance di 7.967 sebagai acuan untuk perkiraan pergerakan indeks ke depan.
Sentimen pasar saat ini diperkirakan dipengaruhi oleh dua faktor utama. Yang pertama adalah kebijakan dari The Fed yang masih mempertahankan sikap dovish, di mana diharapkan ada pemangkasan suku bunga akibat munculnya data tenaga kerja yang kurang menggembirakan di Amerika Serikat.
Faktor kedua adalah proses rebalancing dari beberapa indeks global, seperti MSCI Global Index dan FTSE GEIS, yang dapat mempengaruhi likuiditas dan arus dana terutama pada produk-produk ETF berbasis indeks. Hal ini menjadi perhatian serius bagi investor yang mengamati pergerakan likuiditas di pasar global.
Saran Investasi Berdasarkan Analisis Teknikal
Dalam analisisnya, Oktavianus juga memberikan rekomendasi untuk beberapa saham yang patut diperhatikan. Saham Astra Otoparts (AUTO) misalnya, menunjukkan performa positif dengan kenaikan 6,96 persen ke posisi 2.460 dan diprediksi akan mencapai level 2.600 dalam pekan ini.
Ada juga saham Adi Sarana Armada (ASSA) yang ditutup menguat 4,32 persen dengan posisi 965, dan ditargetkan dapat menyentuh level 1.050. Ini adalah contoh dari banyak peluang dalam portofolio yang dapat dieksplorasi investor.
Namun, menurut analisis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG diperkirakan akan masih rawan terkoreksi dalam pekan ini. Ia memperkirakan support di level 7.767 dan resistance di 8.008, dengan perhatian khusus pada rilis data produk domestik bruto (PDB) dan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) di AS.
Kondisi Ekonomi dan Geopolitik yang Mempengaruhi Pasar
Situasi geopolitik, terutama yang menyangkut ketegangan antara Rusia dan Ukraina, juga dipandang sebagai risiko tambahan yang tidak boleh diabaikan. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dapat memengaruhi kondisi pasar secara keseluruhan.
Herditya merekomendasikan beberapa saham untuk diincar, seperti saham XLSmart (EXCL) yang ditutup pada level 2.930 dan diprediksi akan menyentuh level 3.110. Pendekatan ini menunjukkan bahwa ada peluang positif meskipun pasar sedang mengalami volatilitas.
Selanjutnya, ia juga menyarankan saham Trimegah Bangun Persada (NCKL) dan Asuransi Tugu Pratama Indonesia (TUGU), yang masing-masing diprediksi mampu memberikan return positif dalam pekan ini. Keduanya menunjukkan tren penguatan yang perlu dipertimbangkan oleh para investor.











