Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana ambisius Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas mencapai 100 gigawatt (GW). Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas energi nasional tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan di Indonesia.
Dalam pernyataannya, Bahlil menekankan bahwa pembangunan ini tidak akan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebaliknya, biaya pengembangan PLTS akan dikerjakan melalui kolaborasi antara PT PLN (Persero) dan sektor swasta untuk mengurangi beban anggaran negara.
“Kami merencanakan pembangunan ini tanpa menggunakan dana APBN secara signifikan. Kolaborasi dengan swasta akan menjadi kunci, di mana PLN akan berperan sebagai penggerak utama,” jelas Bahlil dalam acara Indonesia Langgas Berenergi yang diadakan di Jakarta Pusat.
Membangun Kemandirian Energi dengan Inovasi
Bahlil menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mencapai kemandirian energi di dalam negeri. Dalam konteks ini, kemandirian menjadi sangat penting mengingat tantangan global yang dihadapi terkait ketahanan energi dan perubahan iklim.
“Kami perlu mempersiapkan diri agar tidak terlalu bergantung pada energi fosil, yang semakin menipis. Energi terbarukan seperti solar menjadi pilihan yang lebih baik ke depannya,” ujarnya. Langkah ini juga selaras dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih.
Dalam upaya ini, pihaknya juga berencana untuk membuka peluang bagi investor asing guna mendukung pengembangan proyek ini. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi risiko finansial dan menetapkan syarat pinjaman yang lebih menguntungkan.
Memanfaatkan Sumber Daya Alam Secara Optimal
Bahlil mengungkapkan potensi besar Indonesia dalam hal sumber daya energi terbarukan. “Kita memiliki banyak sumber daya, seperti matahari, angin, air, dan panas bumi yang bisa dimanfaatkan secara optimal,” imbuhnya.
Melalui berbagai teknologi yang terus berkembang, Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan dengan efisien. Upaya ini akan sejalan dengan pencapaian target energi yang bersih dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
“Generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya lingkungan. Oleh karena itu, kami ingin memastikan mereka mewarisi bumi yang lebih bersih dan hijau,” tambahnya lebih lanjut.
Kerjasama Strategis antara Sektor Public dan Swasta
Rencana pembangunan PLTS ini juga menyoroti pentingnya kerjasama antara sektor publik dan swasta. Dengan membangun kemitraan strategis, diharapkan kedua pihak dapat saling mendukung dalam mencapai visi yang lebih besar untuk energi bersih dan berkelanjutan.
Kemitraan ini diharapkan tidak hanya berfokus pada pembiayaan, tetapi juga pada transfer teknologi dan pengetahuan. Dengan demikian, potensi lokal dapat dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya.
Bahlil menyatakan bahwa pihaknya akan mengeksplorasi banyak pilihan dalam mencari investor. “Kami sedang mencari pinjaman yang memiliki suku bunga rendah dan jangka waktu pembayaran yang panjang untuk memudahkan implementasi proyek ini,” ungkapnya.











