Garuda Indonesia telah melakukan perubahan signifikan dalam jajaran direksinya yang diumumkan pada Rabu (15/10) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium Gedung Manajemen Garuda, Cengkareng. Perombakan ini bertujuan untuk memperkuat manajemen dan mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan.
Seiring dengan perubahan tersebut, Wamildan Tsani sebagai direktur utama digantikan oleh Glenny H Kahuripan. Kebijakan baru ini juga mencakup pengangkatan dua orang asing sebagai bagian dari tim manajemen, menunjukkan langkah Garuda untuk mendatangkan pengalaman global.
Aktivitas perubahan ini bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, tetapi hasil dari analisis mendalam terhadap strategi operasional dan keuangan. Melalui langkah ini, diharapkan Garuda Indonesia dapat kembali bangkit dan lebih kompetitif di industri penerbangan yang semakin ketat.
Perubahan Manajemen untuk Memperkuat Garuda Indonesia
Di tengah tantangan yang dihadapi industri penerbangan, Garuda Indonesia merasa perlu untuk melakukan redesain manajemen dalam upayanya menjawab kebutuhan yang semakin kompleks. RUPSLB yang diadakan bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi momen penting bagi perusahaan untuk menyusun strategi baru.
Glenny H Kahuripan, yang kini menjabat sebagai direktur utama, diharapkan mampu membawa perspektif baru. Pengalamannya di industri diharapkan menjadi aset berharga dalam memimpin tim Garuda selanjutnya.
Strategi baru ini juga mencakup langkah untuk menarik planner berpengalaman dari luar negeri. Ini menunjukkan keseriusan manajemen dalam melakukan transformasi dan penyesuaian terhadap dinamika pasar global.
Pentingnya Pengalaman Internasional dalam Direksi
Neil Raymond Nills dan Balagopal Kunduvara adalah dua nama baru dalam jajaran direksi, dan mereka memiliki pengalaman yang sudah terbukti di bidang penerbangan. Neil, dengan lebih dari 25 tahun di industri ini, adalah mantan COO Air Italy dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang operasi penerbangan.
Sementara itu, Balagopal Kunduvara datang dengan rekam jejak 25 tahun di Singapore Airlines, tempat dia menjabat dalam berbagai posisi strategis. Pengalaman luas mereka diharapkan dapat menginspirasi inovasi dalam pengelolaan finansial dan operasional Garuda.
Dengan adanya kontribusi internasional ini, perusahaan dapat belajar dari praktik terbaik yang ada di dunia penerbangan dan mengadopsi strategi yang sukses di negara lain.
Tanggapan dari CEO Danantara Mengenai Perubahan Ini
CEO Danantara, Rosan Roeslani, berkomentar tentang strategi baru ini dengan optimisme tinggi. Ia menyebut bahwa penunjukan tim baru ini adalah bagian dari upaya sistematis untuk mengembalikan kesehatan finansial Garuda.
Rosan percaya bahwa memiliki tim yang lebih kuat dan berpengalaman akan membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar. Oleh karena itu, penunjukan dua orang asing dan penggantian direktur utama adalah langkah yang tepat dalam konteks ini.
“Kita melihat Oke kita akan masukkan lagi tim lebih kuat. Jadi jika dilihat di dalam tim, memang ada pergantian dirut, tetapi ada juga dua orang expat yang masuk dalam manajemen,” jelas Rosan.











