Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDIP, Arif Budimanta, telah meninggal dunia pada usia 57 tahun. Berita tersebut disampaikan oleh keluarga di rumah duka di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, pada akhir pekan lalu.
Arif yang dikenal sebagai seorang ekonom ini mengembuskan napas terakhirnya pada hari Sabtu, 6 September 2025. Keluarga mengungkapkan rasa duka yang mendalam dan berharap agar Arif mendapatkan tempat terbaik di sisi Yang Maha Kuasa.
Pentingnya Doa dalam Menghadapi Kehilangan
Keluarga Arif Budimanta memohon doa dari semua pihak agar almarhum diampuni segala dosanya dan mendapatkan tempat yang layak di surga. Permohonan ini merupakan tradisi yang umum dilakukan untuk menghormati orang yang telah pergi.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan, keluarga meminta maaf atas segala kesalahan yang mungkin pernah dilakukan, sambil mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari masyarakat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komunitas dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Masyarakat yang mengenal Arif menyatakan rasa kehilangan yang mendalam. Banyak pihak yang mengenang jasanya dalam berbagai bidang, terutama dalam perekonomian Indonesia.
Arif Budimanta meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak, menambah kedalaman duka bagi keluarga yang ditinggalkan. Kehilangan seperti ini selalu mengingatkan kita akan pentingnya menghadapi setiap momen kehidupan dengan syukur.
Semangat kebersamaan dalam mengingat Arif terlihat dari banyaknya penghormatan yang mengalir dari rekan-rekannya, baik di dunia politik maupun akademis. Ini menjadi bukti bahwa Arif bukan hanya sosok yang dihormati, tetapi juga dicintai.
Profil Hidup Arif Budimanta yang Mengesankan
Arif Budimanta lahir pada 15 Maret 1968 di Medan, Sumatera Utara. Ia menempuh pendidikan sarjana di Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor, lulus pada tahun 1990. Pendidikan yang kuat ini menjadi dasar bagi kariernya di bidang ekonomi.
Salah satu pencapaian akademisnya yang signifikan adalah ketika ia menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia. Ia mengambil bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dan lulus pada tahun 1996. Ini menandai awal dari perjalanan panjangnya dalam dunia ekonomi.
Di tahun 2006, Arif meraih gelar Doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Ia juga melanjutkan studinya di lembaga terkemuka, seperti University of Chicago dan Harvard Business School, menunjukkan komitmennya untuk terus belajar dan berkontribusi pada bangsa.
Selama karier politiknya, Arif menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDIP dari tahun 2009 hingga 2014. Pengalamannya di legislatif memberinya wawasan yang mendalam mengenai kebijakan ekonomi di Indonesia.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional pada periode 2016-2020. Posisi ini membuktikan peran pentingnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kontribusi Arif Budimanta untuk Indonesia
Arif Budimanta dikenal luas karena perannya dalam memajukan posisi koperasi di dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2019, ia menerima penghargaan Bata Ilyas sebagai pengakuan atas kontribusinya di bidang ini.
Penghargaan tersebut menandakan bahwa Arif mampu membawa perubahan yang signifikan dan berkelanjutan untuk sektor koperasi, yang merupakan salah satu pondasi utama perekonomian rakyat Indonesia.
Melalui perannya sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Presiden Joko Widodo, Arif berhasil memformulasikan kebijakan yang berdampak luas. Ia berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan program ekonomi yang inklusif.
Kehadirannya di berbagai forum ekonomi menunjukkan komitmennya dalam mendorong diskusi yang membangun dan inovatif. Pendekatannya yang bersahabat memudahkan banyak orang untuk berkolaborasi dan mencari solusi dari berbagai masalah ekonomi.
Dengan banyak prestasi yang ditorehkan, Arif Budimanta akan selalu dikenang sebagai sosok yang memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan bangsa. Warisannya akan terus hidup melalui para pengikut dan generasi mendatang yang terinspirasi oleh jasanya.










