Pemerintah Indonesia sedang dalam proses menentukan alokasi anggaran untuk pembangunan gedung baru Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo. Hingga saat ini, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan perhitungan terkait dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang akan digunakan.
Dody menyampaikan bahwa proses perhitungan ini bersifat teknokratis dan harus diselesaikan sebelum pengajuan anggaran ke Kementerian Keuangan. Ia menambahkan, “Kita perlu menyelesaikan semua aspek terlebih dahulu agar tidak ada kendala di kemudian hari.”
Studi kelayakan atau feasibility study menjadi langkah penting yang harus dilakukan sebelum proyek pembangunan bisa dijalankan. Melalui kajian ini, berbagai aspek seperti teknis, hukum, keuangan, lingkungan, dan sosial akan ditelaah untuk memastikan proyek ini layak dilaksanakan.
Pentingnya Studi Kelayakan dalam Pembangunan Proyek
Studi kelayakan tidak hanya berfungsi untuk menentukan kelayakan teknis, tetapi juga untuk menilai dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan tersebut. Sebuah proyek yang tidak mempertimbangkan aspek-aspek ini berisiko mengalami masalah di masa depan, baik secara hukum maupun finansial.
Dalam tahap ini, pihak pemerintah akan menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat muncul dan merumuskan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapinya. Dody menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan semua aspek diperhatikan.
“Ada proses yang harus kita lalui sebelum mengajukan penganggaran ke Kementerian Keuangan,” ujar Dody. Ia menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut perlu dilakukan guna memastikan keberhasilan proyek yang akan datang.
Tahapan Proyek Pembangunan Gedung Baru
Dody menjelaskan bahwa pembangunan gedung baru Al Khoziny direncanakan dimulai pada akhir tahun 2025. Namun, ia menekankan bahwa banyak kajian teknis harus dilakukan lebih dahulu sebelum proyek dimulai.
“Kita akan melakukan cek lapangan untuk memastikan tanah yang ada sesuai untuk pembangunan,” ungkap Dody. Dia juga menegaskan pentingnya mendapatkan izin mendirikan bangunan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Selain itu, Dody menyatakan bahwa pihaknya perlu meneliti Amdal atau analisis mengenai dampak lingkungan sebelum finalisasi proyek. Proses ini diperlukan agar semua izin dan dokumen pendukung dapat diselesaikan dengan baik.
Komitmen Pemerintah dalam Pembangunan Pendidikan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan bahwa pemerintah memiliki alokasi anggaran yang siap digunakan untuk pembangunan ulang gedung Pondok Pesantren Al Khoziny. Ia memastikan bahwa kalau administrasi telah disetujui, anggaran akan segera dicairkan.
Kendati demikian, Purbaya mengakui belum mengetahui perkembangan terbaru mengenai proyek tersebut. Ia menjelaskan, “Saya yakin bahwa anggaran ada, tetapi kita perlu berdiskusi lebih lanjut mengenai rincian proyek ini.”
Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung sektor pendidikan, terutama pesantren yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah sudah menyatakan bahwa pendidikan adalah salah satu prioritas utama mereka.











