PT Bank Mandiri (Persero) baru-baru ini mengumumkan pencapaian laba bersih yang mengalami kenaikan signifikan, sebagai bukti ketahanan dan efektivitas strategi pengelolaan keuangan yang dijalankannya. Hingga September 2025, laba bersih mereka tercatat sebesar Rp4,14 triliun, mengalami pertumbuhan 1,84% secara bulanan.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa capaian ini dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan non-bunga yang terus meningkat. Pendapatan tersebut berkontribusi sekitar 32% terhadap total pendapatan, menunjukkan keberhasilan diversifikasi sumber pendapatan perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat fundamental keuangan yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi,” ujar Novita. Langkah-langkah tersebut mencakup penguatan digital banking dan upaya efisiensi biaya yang dilakukan dengan disiplin, memastikan kelangsungan profitabilitas perusahaan.
Diskusi lebih lanjut menunjukkan bahwa pertumbuhan digital banking yang tercatat mencapai 11% menunjukkan tren yang sangat positif. Keberhasilan super app Livin’ dan super platform KOPRA berkontribusi besar terhadap pendapatan, di samping peningkatan pendapatan treasury yang juga mengalami kenaikan 10%.
Di sisi lain, Bank Mandiri menunjukkan keberhasilan dalam memperluas sumber pendapatan yang bersifat berulang. Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan profitabilitas di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.
Secara bersamaan, fungsi intermediasi Bank Mandiri tetap menunjukkan performa solid dengan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mengalami pertumbuhan baik. Per September 2025, penyaluran kredit tercatat mencapai Rp1.764 triliun, sedangkan DPK mencapai Rp1.884 triliun, keduanya jauh di atas rata-rata industri.
Pertumbuhan yang Terukur dan Sehat dalam Ekspansi Bisnis
Pencapaian ini mencerminkan kemampuan perseroan dalam menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan prinsip kehati-hatian yang patut diapresiasi. Selain itu, kualitas aset Bank Mandiri juga terjaga dengan baik, karena rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) berada di level 1,03%, jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri.
Langkah manajemen untuk meningkatkan pemegang saham melalui program pembelian kembali saham menjadi bukti komitmen mereka terhadap fundamental yang kuat. Program ini diluncurkan setelah mendapat persetujuan dalam RUPS Maret 2025, memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar.
“Buyback ini adalah sinyal kepercayaan manajemen terhadap kekuatan model bisnis yang ada,” tambah Novita menjelaskan lebih lanjut tentang strategi jangka panjang ini. Aksi korporasi ini diyakini akan memperkuat posisi perusahaan dalam industri perbankan nasional.
Saham yang dibeli kembali rencananya juga akan mendukung program kepemilikan saham pegawai, atau Employee Stock Ownership Program (ESOP). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada keberlanjutan nilai bagi semua pihak yang terlibat.
Strategi latihan terus dikembangkan oleh Bank Mandiri, dengan fokus pada kinerja keuangan yang resilien dan pertumbuhan intermediasi yang sehat. Hal ini memberi optimisme bagi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan berkualitas dan memberikan nilai tambah secara berkelanjutan.
Komitmen Terhadap Inovasi dan Digitalisasi di Era Modern
Ke depan, Bank Mandiri berencana untuk terus memperkuat perannya dalam menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Fokus pada inovasi dan digitalisasi merupakan aspek penting dalam menghadapi berbagai tantangan di industri.
Novita menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen dalam perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang. “Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik, Bank Mandiri akan mampu memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian,” ujarnya.
Pandemi yang telah berlalu memberikan pelajaran berharga terkait adaptasi dan kecepatan dalam merespons perubahan. Menerapkan teknologi terbaru menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan kepada nasabah.
Dengan penguatan digital banking melalui platform-platform inovatif, Bank Mandiri tidak hanya berupaya untuk meningkatkan pendapatan tetapi juga untuk memperluas jangkauan layanan kepada nasabah. Ini adalah langkah strategis untuk menjaga relevansi di era yang semakin digital ini.
Secara keseluruhan, kinerja Bank Mandiri menunjukkan usaha maksimal dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan risiko. Hal ini dibuktikan dengan pencatatan prestasi keuangan yang mengesankan sekaligus tetap berorientasi pada keberlanjutan.
Pandangan Optimis terhadap Masa Depan dalam Sektor Perbankan
Dengan segala pencapaian dan inisiatif yang telah dilakukan, Bank Mandiri menunjukkan diri sebagai pemangku kepentingan vital dalam sektor perbankan nasional. Investasi dalam inovasi dan pengembangan sumber daya manusia menjadi bagian dari rencana jangka panjang perusahaan.
Setiap langkah strategis yang diambil berkontribusi pada tujuan akhir untuk menciptakan ekosistem perbankan yang lebih baik. Dalam pandangan Novita, keberlanjutan adalah kunci untuk mencapai kinerja yang optimal di masa depan.
“Kami melihat momentum pertumbuhan ini sebagai bukti solidnya fundamental dan strategi yang kami jalankan,” tutup Novita dengan optimis. Pesannya jelas: Bank Mandiri siap menghadapi tantangan dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi bangsa.











