Ketua Dewan Ekonomi Nasional mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi perekonomian dan pariwisata di Bali. Permasalahan-permasalahan ini, seperti overtourism, kemacetan, dan sampah, dapat berdampak negatif jika tidak segera ditangani dengan serius.
Peningkatan pelanggaran oleh warga negara asing juga menjadi sorotan, termasuk penyalahgunaan visa dan izin tinggal. Luhut Pandjaitan memperingatkan bahwa situasi ini memerlukan perhatian khusus agar tidak mengganggu sektor pariwisata di masa mendatang.
Pemulihan sektor pariwisata Bali pascapandemi menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melebihi angka pra-pandemi. Namun, hal ini harus diimbangi dengan kebijakan yang tepat agar tidak menimbulkan lebih banyak masalah.
Mengatasi Tantangan Overtourism di Bali untuk Masa Depan
Masalah overtourism di Bali telah menjadi perhatian utama, terutama setelah meningkatnya jumlah pengunjung. Di satu sisi, hal ini menunjukkan daya tarik Bali sebagai destinasi wisata internasional, tetapi di sisi lain, juga menimbulkan sejumlah masalah lingkungan dan sosial.
Tingginya jumlah wisatawan menyebabkan kemacetan yang parah, terutama di daerah-daerah wisata populer. Ini memerlukan strategi untuk mengelola arus pengunjung agar tetap nyaman dan berkelanjutan.
Kemacetan yang parah tidak hanya mengganggu kenyamanan wisatawan, tetapi juga berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Oleh karena itu, pengembangan sistem transportasi yang lebih efisien menjadi krusial untuk mengurangi masalah ini.
Pentingnya Penegakan Hukum untuk Memperbaiki Situasi
Pelanggaran izin tinggal dan visa investor oleh warga negara asing harus ditangani dengan tegas. Penegakan hukum yang baik dapat mencegah penyalahgunaan sistem yang ada dan menjaga kualitas pariwisata Bali.
Pemerintah perlu melakukan audit terhadap izin usaha yang diberikan, terutama kepada perusahaan asing. Dengan melakukan ini, potensi pelanggaran bisa diminimalisir, dan sektor UMKM lokal dapat lebih terlindungi.
Bhima Yudhistira dari Center of Economic and Law Studies menekankan pentingnya kebijakan yang menyeluruh untuk memperbaiki tata kelola pariwisata. Jika pemerintah tidak mengambil langkah konkret, dampak negatif akan semakin meluas dalam waktu dekat.
Strategi Keberlanjutan untuk Pariwisata Bali yang Lebih Baik
Untuk menghadapi tantangan ini, strategi keberlanjutan menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Pembenahan fasilitas transportasi umum diperlukan agar lebih banyak pengunjung dapat berkeliling Bali tanpa tergantung pada kendaraan pribadi.
Transportasi publik yang terintegrasi, seperti MRT atau moda penghubung antardestinasi, dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan. Ini juga akan mempermudah akses wisatawan ke tempat-tempat yang lebih jarang dikunjungi.
Sebagai tambahan, upaya penanganan sampah harus dioptimalkan untuk memastikan lingkungan Bali tetap bersih. Masyarakat dan pengunjung perlu diajak berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.











