Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini mengumumkan terjadinya fenomena yang dikenal dengan istilah Unusual Market Activity (UMA). Hal ini terjadi pada dua emiten, yaitu PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), yang mengalami lonjakan harga saham melebihi pola yang biasa terjadi di pasar.
Dalam pengumuman terpisah pada tanggal 12 November 2025, BEI menginformasikan bahwa lonjakan harga saham kedua emiten tersebut sedang dalam pemantauan lebih lanjut. Peningkatan ini menarik perhatian karena dianggap di luar kebiasaan, meskipun tidak serta merta menandakan adanya pelanggaran aturan di pasar modal.
Menurut keterangan BEI, tujuan dari pengumuman ini adalah untuk memberikan perlindungan kepada investor. Mereka mengingatkan bahwa adanya peningkatan harga saham yang signifikan harus diwaspadai dan dilihat dengan seksama agar keputusan investasi bisa diambil dengan informasi yang cukup.
Pemantauan Bursa terhadap Aktivitas Saham yang Tidak Biasa
BEI telah menegaskan bahwa mereka akan terus mengamati pola transaksi dari saham PJHB dan INET. Dalam pemantauan ini, pelaku pasar diharapkan untuk memperhatikan tanggapan atau informasi yang diberikan oleh emiten terkait, agar keputusan investasi bisa lebih bijaksana.
Investor disarankan untuk memeriksa kinerja dan keterbukaan informasi dari masing-masing emiten. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memahami setiap rencana aksi korporasi yang diajukan dan memastikan apakah semua telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Lebih jauh lagi, BEI meminta para investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi. Mengingat situasi yang tidak biasa ini, sikap hati-hati sangat penting untuk melindungi nilai investasi.
Informasi Terbaru tentang Saham PJHB dan INET
Informasi terbaru tentang saham PJHB yang diterima oleh BEI mencakup laporan kepemilikan saham yang dilakukan per 10 November 2025. Di sisi lain, untuk saham INET, informasi yang dipublikasikan berkaitan dengan penjelasan volatilitas yang terjadi dalam transaksi pada 12 November 2025.
Dalam periode awal pekan ini, saham INET menguat hingga mencapai kenaikan 25% dan menyentuh batas auto reject atas (ARA). Secara akumulatif, sejak awal pekan, INET telah mencatatkan kenaikan yang signifikan mencapai 41,25%, dengan harga yang menyentuh level 452.
Sementara itu, saham PJHB resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 November 2025. Sejak saat itu hingga perdagangan terakhir pada 12 November 2025, saham PJHB terus mengalami peningkatan dan menyentuh batas ARA, dengan total kenaikan mencapai 203,03%, berada di level 1.000.
Fluktuasi dan Respon Pasar Terhadap Saham
Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.00 WIB, terlihat bahwa saham INET mengalami penurunan sebesar 1,33% ke level 446. Pada saat yang sama, saham PJHB juga terpantau turun sebesar 4,5% ke level 955.
Dalam sesi perdagangan awal, baik INET maupun PJHB sempat mencatatkan level tertinggi, dengan INET menyentuh angka 478 dan PJHB mencapai 1.085. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan, pasar tetap cukup dinamis dengan fluktuasi yang mencolok.
Investor perlu melihat tren ini dengan bijaksana, karena pergerakan saham yang cepat sering kali menandakan ketidakpastian pasar. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui informasi dan berdiskusi dengan profesional sebelum membuat keputusan investasi yang besar.











