Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan ambisi untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) anak-anak Indonesia melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan untuk menaikkan IQ anak-anak hingga mencapai 120, sebuah target yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata saat ini yang tercatat di 93,2 menurut data dari World Population Review.
Dalam pernyataan terbarunya, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi gizi anak-anak. Kesiapan pemerintah dalam memantau perkembangan anak menunjukkan keseriusan dalam memberikan asupan gizi yang sehat dan bergizi bagi generasi mendatang.
Perencanaan untuk memantau gizi anak akan dilakukan setiap enam bulan agar bisa mengevaluasi apakah terdapat peningkatan. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya memiliki kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasan yang tinggi sesuai dengan harapan pemerintah.
Target Penerimaan Manfaat Program Makan Bergizi Gratis
Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa tahun depan, penerimaan manfaat dari program MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta orang. Hal ini menunjukkan skala besar program ini dan harapan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Selain meningkatkan kualitas individual, program ini juga bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di tingkat desa. Dengan kebutuhan bahan baku pangan yang tinggi, diharapkan para petani dan nelayan dapat merasakan manfaat dari program ini melalui peningkatan pendapatan mereka.
“Bayangkan dampak dari kebijakan-kebijakan ini; petani bisa lebih mandiri dan nelayan mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Ini adalah langkah menuju kemandirian ekonomi,” ujar Zulhas dalam acara BIG Conference 2025 yang diadakan di Jakarta. Kemandirian dalam bidang ekonomi menjadi fokus penting bagi pemerintah.
Keberhasilan Program di Penerimaan Manfaat
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa program MBG telah berhasil menjangkau 49 juta penerima manfaat. Hal ini disampaikan saat pidato dalam acara puncak HUT Golkar ke-61, menunjukkan keberhasilan implementasi dari program ini ke seluruh pelosok negeri.
Prabowo mengklaim bahwa jumlah tersebut lebih dari tujuh kali lipat populasi Singapura dalam hal penerimaan manfaat. Ia menunjukkan betapa meluasnya cakupan program ini, hingga mampu menjangkau daerah-daerah terpencil yang sebelumnya sulit terakses.
“Kami berhasil mencapai 49 juta penerima manfaat dalam waktu kurang dari setahun, sebuah pencapaian yang sangat signifikan,” ujarnya dengan nada bangga. Keberhasilan ini diharapkan bisa diikuti oleh negara-negara lain di dunia sebagai salah satu prestasi logistik terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Pentingnya Mendukung Pertumbuhan Gizi dan Pendidikan Anak
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif dalam aspek gizi, tetapi juga dalam pendidikan anak. Dengan meningkatkan kualitas gizi, diharapkan anak-anak dapat belajar dengan lebih baik dan efektif di sekolah.
Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat akan pentingnya nutrisi seimbang. Kesadaran ini diharapkan muncul dari keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga anak-anak mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang optimal.
Dengan demikian, kita bisa mempersiapkan generasi masa depan yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga cerdas dan siap menghadapi tantangan global. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam program ini agar dapat mencapai tujuan bersama.










